M1A2 SEP (System Enhancemen Program), “centerpiece” medan perang digital Pasukan XXI AD. Ini merupakan kendaraat lapis baja berat yang akan menjadi pelopor Kendaraan Lapis Baja di abad ini dan bertransisi dari sistem misi pertempuran jarak dekat menjadi Sistem Tempur Masa Depan (FCS=Future Combat System). M1A2 SEP merupakan versi perbaikan dari M1A2. Versi ini memiliki banyak perbaikan dalam sistem komando dan kontrol, letalitas dan kehandalan. M1A2 System Enhancemen Program ini merupakan upgrade inti komputer yang merupakan inti dari tank M1A2. Upgrade SEP meliputi upgrade prosesor, warna dan display panel layar datar resolusi tinggi, peningkatan kapasitas memori, user friendly Soldier Machine Interface (SMI) dan sistem operasi (OS) terbuka terbuka yang memngkinkan untuk pertumbuhan masa depan. Upgrade utama meliputi integrasi dari penjejak Forward Looking Infared generasi kedua (2nd Gen FLIR), Under Armor Auxiliary Power Unit (UAAPU) dan Thermal Management System (TMS).
Misi dari M1A2 Abrams adalah untuk mendekati dan menghancurkan pasukan musuh dengan menggunakan firepower, manuverabilitas, dan efek kejut. M1A2 dioperasikan oleh battalion lapis baja dan skuadron kavaleri dari pasukan berat (heavy force). Saat ini AD AS mempunyai program pengadaan M1A2, sekitar 1.000 tank seri M1 akan di-upgrade ke konfigurasi M1A2 dan diterjunkan ke pasukab-pasukan aktif. Saat ini tidak ada rencana untuk menerjunkan M1A2 ke ARNG. Pada tahun 1999, AD memulai upgrade M1 ke konfigurasi M1A2 Sistem Enhancement Program (SEP). Sensor-nya juga akan ditambahkan ke M1A2 yang lebih tua dimulai pada tahun 2001. Ketika SEP mulain diproduksi, semua M1A2 lama akhirnya akan dikonversi ke konfigurasi SEP.
Misi dari M1A2 Abrams adalah untuk mendekati dan menghancurkan pasukan musuh dengan menggunakan firepower, manuverabilitas, dan efek kejut. M1A2 dioperasikan oleh battalion lapis baja dan skuadron kavaleri dari pasukan berat (heavy force). Saat ini AD AS mempunyai program pengadaan M1A2, sekitar 1.000 tank seri M1 akan di-upgrade ke konfigurasi M1A2 dan diterjunkan ke pasukab-pasukan aktif. Saat ini tidak ada rencana untuk menerjunkan M1A2 ke ARNG. Pada tahun 1999, AD memulai upgrade M1 ke konfigurasi M1A2 Sistem Enhancement Program (SEP). Sensor-nya juga akan ditambahkan ke M1A2 yang lebih tua dimulai pada tahun 2001. Ketika SEP mulain diproduksi, semua M1A2 lama akhirnya akan dikonversi ke konfigurasi SEP.
M1A2 SYSTEM ENHANCEMENT PROGRAM (SEP)
Sistem penjejak/pengamatan 2nd Generation Forward Looking InfraRed (2nd Gen FLIR) pada SEP menggantikan Thermal Image System (TIS) and Commander's Independent Thermal Viewer. Penggunaan 2nd Gen FLIR pada tank M1A2 akan memerlukan penggantian semua komponen 1st Gen FLIR. Dari perspektif “warfighter”, ini merupakan salah satu kunci upgrade di SEP.
2nd Gen FLIR adalah sistem penjejak/pengamatan-pertempuran yang dirancang untuk menyediakan penembak dan komandan tank dengan kemampuan pertempuran dan pelacakan target siang dan malam yang meningkat signifikan. Sistem ini memungkinkan akuisisi/pelacakan target 70% lebih baik, kecepatan dan akurasi penembakan yang lebih baik 45%. Selain itu, jarak target 30% lebih jauh untuk identifikasi dan akuisisi yang akan meningkatkan letalitas dan mengurangi tingkat kesalahan target.
Commander's Independen Thermal Viewer (CITV) memberikan kemampuan “hunter killer”. 2nd GEN FLIR adalah sistem pengamatan daya variable dari kekuatan 3 atau 6 (bidang pandang lebar) untuk target akuisisi dan kekuatan 13, 25 atau 50 (bidang pandang sempit) untuk membidik target pada jarak yang sesuai.
Perubahan pada M1A2 Abrams Tank dalam konfigurasi Sistem Enhancement Program (SEP) dan "M1A2 Tank FY 2000" dimaksudkan untuk meningkatkan lethalitas, survivabilitas, mobilitas, keberlanjutan dan memberikan peningkatan kewaspadaan dan pengembangan sistem perintah dan kontrol untuk memberikan informasi superioritas untuk kekuatan manuver dominan. System Enhancement Program (SEP) memungkinkan untuk penyebaran data digital dengan meningkatkan kemampuan untuk mengoptimalkan informasi berdasarkan operasi dan menjaga gambar umum yang relevan sehingga Angkatan XXI dapat menjalankan operasi dimensi penuh. Upgrade ini akan meningkatkan kemampuan dalam mengontrol tempo medan perang sehingga meningkatkan letalitas dan survivabilitas. Akhirnya untuk memastikan kecakapan awak tank yang mengoperasikannya, setiap Balatyon Lapis Baja dilengkapi dengan sebuah Advanced Gunner Training Sistem (AGTS) yang lebih baik dengan grafis “state-of-the-art”.
M1A2 SEP melakukan penembakan pada malam hari.
Photo courtesy of SSG Steven Johnson, C3-67 Armor, Fort Hood, Texas on November 11, 2000
Upgrade sistem Enhancement Program ditujukan untuk:
• meningkatkan deteksi, identifikasi dan pengenalan target dengan penambahan dua 2nd generation FLIR.
• menggunakan sebuah unit daya tambahan lapis baja di bagian bawah untuk memberi daya pada tank dan set sensor.
• menggunakan sistem manajemen thermal untuk memberikan pendinginan awak dan peralatan elektronik.
• meningkatkan memori dan kecepatan prosesor, serta menyediakan kemampuan peta warna penuh.
• menyediakan kompatibilitas dengan Army Command and Control Architecture untuk memastikan kemampuan pembagian komando dan kontrol, dan kewaspadaan situasi dari semua komponen tim gabungan pasukan.
M1A2 SEP juga memiliki paket lapis baja yang telah diupgrade, termasuk baja generasi ketiga yang melapisi lapis baja uranium “depleted”, yang membuatnya menjadi salah satu tank dengan perlindungan terbaik di dunia. Grafik di bawah ini menunjukkan perkiraan tingkat perlindungan:
M1A2 Abrams SEP-Pekiraan Level Proteksi Lapis Baja (2002-2004):
Terhadap Energi Kinetik (dalam mm of RHAe):
Turret: 940 - 960
Glacis: 560 - 590
Hull bagian bawah depan: 580 - 650
Terhadap Energi Kimia (dalam mm of RHAe):
Turret: 1,320 - 1,620
Glacis: 510 - 1,050
Hull bagian bawah depan: 800 - 970
RHAe=Rolled Homogeneous Armor Equivalent: sebuah perbandingan ketebalan RHA dari tipe lapis baja terhadap penembusan misil/amunisi ke lapis baja.
M1A2 SEP berakselerasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar